SANAA - Salah seorang petinggi Al Qaeda Yaman Qassim al-Rimi mengatakan, bom Boston adalah bukti dari kerentanan keamanan Amerika Serikat (AS). Rimi pun mengatakan bahwa seluruh kelompok militan kini mendekati Negeri Paman Sam.Selain berkomentar mengenai tragedi bom Boston, Massachusetts, Rimi juga membahas insiden pengiriman surat beracun ke Gedung Putih. Surat yang mengandung zat Ricin itu berhasil diamankan oleh Agen Secret Service.
"Peristiwa Boston dan surat beracun (yang dikirim ke Gedung Putih) menunjukan bahwa keamanan kalian (AS) tidak lagi kuat, dan serangan-serangan yang terjadi tidak bisa dihentikan," ujar Rimi, dalam pernyataannya, seperti dikutip Fox News, Senin (3/6/2013).
"Setiap hari, kalian akan diserang dengan serangan yang tidak dapat diprediksi. Pemimpin kalian tidak akan bisa melindungi kalian semua," tegasnya.
Rimi menambahkan pula, kematian Osama bin Laden pada Mei 2011 dan Anwar Awlaki (September 2011) tidak akan pernah menghentikan serangan Al Qaeda. Mereka pun mengklaim, militannya sudah semakin mendekati AS.
"Apakah kalian sudah membasmi para mujahidin yang tersebar di mana-mana, setetas Perang Afghanistan? Hari ini, mereka ada di negeri kalian dan mulai mendekati kalian semua," lanjut Rimi.
"Kami meminta kalian semua (warga Muslim AS) untuk melaksanakan (kewajiban kalian) dan selalu taat pada agama. Kalian harus menjalankan tugas, melindungi agama , dan mengikuti jejak langkah para pendukung pembentukan Negara Islam meski kalian semua ada di sarang musuh," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar