TEHERAN - Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei meminta Amerika Serikat (AS) menepati janjinya untuk melakukan proses diplomasi demi melucuti senjata kimia yang dimiliki Suriah. Khamenei berharap AS akan serius terhadap Suriah."Saya berharap banyak dari sikap baru AS terhadap Suriah. Saya harapkan sikap ini adalah sebuah keseriusan bukan permainan untuk media," ujar Khamenei, seperti dikutip IRNA, Rabu (11/9/2013).
"Selama berpekan-pekan mereka (AS) telah melontarkan ancaman perang terhadap mereka yang berada di wilayah ini, demi kepentingan zionis (Israel)," tegasnya.
Iran adalah sekutu utama bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad. Selama dua tahun, Assad berkutat dengan perlawanan dari pihak oposisi yang menuntutnya lengser dari kekuasaan.
Ancaman serangan AS mengemuka setelah pasukan Suriah diduga melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata kimia, di pinggiran Kota Damaskus. Menurut pihak oposisi, serangan itu menyebabkan sekira 1.700 jiwa tewas.
Namun rencana serangan itu mengalami penundaan setelah Rusia mengeluarkan usulan untuk melucuti senjata kimia Suriah dan melakukan pengawasan di bawah kekuasaan dunia internasional. Obama pun meminta Kongres AS untuk menunda pemungutan suara mengenai persetujuan penyerangan ke Suriah.
Tetapi Obama tetap meminta agar militer AS disiagakan guna menjaga Assad mengingkari janjinya. Menurutnya, serangan terbatas ke Suriah akan tetap menjadi pelajaran bagi Assad. (faj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar