PYONGYANG - Ketidakpastian dalam kekuasaan Korea Utara (Korut) terus berkembang sejak Kim Jong-Un melakukan eksekusi mati terhadap pamannya sendiri, Jang Song-Taek. Dikhawatirkan kerusuhan internal mengancam Negara Komunis tersebut.
Eksekusi mati yang dilakukan terhadap Jang pada Desember 2013 lalu, mengindikasikan keberanian dari Kim Jong-Un. Namun menurut the Congressional Research Service (CRS), sikap pemimpin muda tersebut bisa saja lebih provokatif dan tidak bisa ditebak di masa mendatang.
"Semua elit di Korut bisa mendorong berlangsungnya kerusuhan internal, karena mereka yang menganggap dirinya aman akan mencari jaminan dari basis kekuatan potensial lainnya," laporan CRS, seperti dikutip Korea Times, Senin (27/1/2014).
Menurut CRS dalam laporan berjudul "North Korea: U.S. Relations, Nuclear Diplomacy, and Internal Situation", menunjukkan bahwa eksekusi terhadap Jang tidak biasa terjadi. Posisi Jang sebagai paman Jong-Un, seharusnya tidak pernah terjadi karena posisinya sebagai tokoh elit dan memegang jabatan tinggi.
"Eksekusi ini bahkan hampir mengubah total lingkaran dalam (mantan pemimpin Korut) Kim Jong-Il. Perubahan tersebut juga memberikan sinyal konsolidasi kekuasaan di Korut," lanjut CRS.
Tetapi ada satu hal penting yang harus diperhatikan Jong-Un, ketidakhadiran Jang sama seperti menghapus kontak Korut dengan China. Jang selama ini diketahui dekat dengan China dan menjadi penghubung utama dalam hubungan China dan Korut.
Namun kejutan masih akan menyelimuti pemerintahan Kim Jong-Un. Dirinya dikabarkan kembali melakukan eksekusi mati. Kali ini eksekusi diarahkan kepada keluarga dari Jang Song-Taek.
Eksekusi terbaru yang dilakukan oleh Jong-Un diarahkan kepada adik dari Jang Song-Taek yakni Jang Kye-Sun. Selain itu, suami dari Kye-Sun yang merupakan Duta Besar Korut untuk Kuba, Jon Yong-Jin, tersebut turut dieksekusi mati.
Tidak puas sampai di situ, Jong-Un pun mengeksekusi mati Dubes Korut untuk Malaysia Jang Yong-Chol. Selama ini diketahui Yong-Chol adalah keponakan dari Jang Song-Taek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar