JAKARTA - PT BII Finance Center menargetkan pertumbuhan
pada pembiayaan sebesar 40 persen atau menjadi Rp8,4 triliun
dibandingkan tahun lalu. Sementara porsi terbesar pembiayaan paling
banyak diperoleh melalui mobil baru yaitu 95 persen dan sisanya mobil
bekas.
Direktur Utama BII Center Finance Alexander, mengungkapkan
bahwa dari total penjualan, sekira 9 persen hingga 12 persen nasabah
BII Finance berasal dari nasabah BII dan sisanya berasal dari kerja sama
dengan dealer.
"Kami telah melakukan beberapa kerjasama dengan
lebih dari dua ribu dealer guna menambah jummlah nasabah," jelasnya di
Ritz Carlton, Pasific Place Jakarta, Senin (20/5/2013).
Lebih
lanjut, Alexander mengungkapkan bahwa untuk pendanaan, perusahaan
mengandalkan dari penerbitan obligasi dan join financing oleh
perusahaan induk dengan plafon sebesar Rp5 triliun. "Untuk pendanaan
berasal dari obligasi, joint financing induk perusahaan dan sisanya
pendanaan berasal dari bank lainnya,"jelas dia.
Sementara itu,
BII Finance mencatat rasio nonperforming loan (NPL) sebesar 0,07 persen.
Ditargetkan NPL turun hingga 0,01 persen.
"Konsumen BII Finance
merupakan konsumen kelas menengah sehingga risiko gagal bayarnya
rendah, adanya kenaikan pada BBM tidak akan memberi dampak besar pada
kinerja BII Finance,"imbuh dia.
Tahun ini perseroan akan
memperluas jaringannya dengan membuka sebanyak-banyaknya tiga kantor
cabang baru. Kantor cabang tersebut akan dibuka di wilayah di Jakarta
dan sisanya di luar Jakarta. (mrt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar